Peristiwa I
Beberapa hari yang lalu aku mendapat SMS dari Ayah Mertua di Yogya yang intinya adalah menyuruh istri dan aku tetap bersabar dan bertawakal …… nah loh ….. nih ada apa ya? kok ujug2 aku dapat sms seperti ini? lagi ada musibah or tertimpa sesuatu yang menyedihkan? …. setelah cek n ricek ke berbagai sumber; yaitu; istriku, calon ibu anakku, dan mantan pacarku … aku mendapatkan pencerahan bahwa Bapak mengirimkan sms itu karena berpikir bahwa aku dan istriku sedih dan kecewa berat karena setelah 1,5 tahun menikah belum dikaruniai momongan sementara itu adik iparku baru 2 bulan menikah langsung terlihat hasilnya.
Pemikiran yang hampir sama dengan Ayah mertuaku juga sukses menyebar ke beberapa anggota keluarga n temen2 di Jakarta
” …. jangan stress ya, bikin hepi aja, ntar juga bakalan ada kok”
” dibawa santai aja lagi, gak sah diambil pusing”
“…. duh kasian ya loe, kebalap ama adek ipar”
He? sedih n kecewa? apa memang harus ya? toh bagiku kehamilan adek ipar itu bukan suatu berita menyedihkan dan mengecewakan malahan merupakan berita yang menggembirakan. dan lagipula kapan punya anak juga bukanlah suatu perlombaan, bagiku kalau memang ingin dilombakan ya lebih baik lomba anak siapa yang mampu memberikan terus amalan untuk mengurangi hukuman ortunya di akhirat nanti.
Peristiwa II
Beberapa bulan yang lalu, Istriku mengalami keguguran. Pada waktu malam istriku mengalami keguguran, kita berdua memang merasa sedih tapi gak sedih ala sinetron indonesia yang nangisnya sampe beberapa episode. Wong malam itu kita malah rebutan maen game komputer; dinner dash n tutup botol; di kamar … [ampun deh]
Bagiku segala sesuatu yang terjadi; insya Allah; merupakan hasil yang terbaik dari usaha kita. n segala sesuatu itu patut disyukuri apapun hasilnya
Keesokan hari setelah keguguran, keluarga besar di Yogya menengok istriku dan memberikan wejangan yang hampir seragam, yaitu jangan sedih, bersabar, n terus berusaha.
Lhadalah, istriku yang semalaman gak papa n tenang-tenang aja akhirnya masuk ke kamar n nangis tersedu sedu …. ya ud ud deh, akhirnya aku sibuk mencari cara menenangkan istriku dengan berbagai cara sampai akhirnya dia ketawa ketiwi lagi.
Well setelah istriku tenang n ketawa ketiwi, akhirnya timbul deh pertanyaan buat diriku sendiri… “Apa aku kuang sedih ya? n apa emang aku harus ngerasa sedih kaya di sinetron2 indo ya?”
Berbeda dengan peristiwa I, Pada peristiwa II ini aku memang merasa sedih but sekali lagi aku yakin bahwa kalau aku sedih berlarut2 artinya aku ini termasuk golongan orang yang sok pintar di hadapan Tuhan … lha wong mungkin saja Tuhan telah memberikan jalan yang terbaik kok akunya malah ngeyel n ngambek ama Dia … hiii
Peristiwa III
peristiwa ini terjadi beberapa tahun yang lalu dan kalimat “Kok masih bisa ketawa” yang menjadi judul postingan kali ini merupakan ucapan temenku yang berinisial “BK” waktu itu.
…. to simplify the story … waktu itu aku n BK baru aja selesai muter2 jakarta demi mencari alumni kampus untuk berpartisipasi dalam acara dies natalis jurusanku [bahasa gampangya ya nyari sumbangan] n akhirnya mampir dirumahku. Pada saat itu BK baru tahu kalau aku adalah anak yang sudah biasa hidup di 2 keluarga sejak kecil, maksudnya ortuku sudah cerai n masing2 udah punya pasangan lagi sejak aku masih kecil.
BK : waduh sori nih, gue jadi tahu rahasia loe
Alit : Waks, yang ngerahasiain ya siapa? ini khan hal biasa cuman gw emang gak suka cerita2 kalau emang gak ditanya … tapi kalau ada siapapun yang tanya gue gak pernah nutup2in kok.
BK : Wah tapi hebat loe ya, keadaan keluarga kaya gitu tapi loe masih bisa masuk ke kampus kita
Alit : Waks, yang lebih menderita dari gue tuh banyak … kalau mereka bisa kenapa juga gue yang lebih beruntung nasibnya gak mau berusaha buat bisa
BK : Sedih gak sih punya keluarga yang keadaannya begini
Alit : Kekeke udah banyak yang nanya kaya gini, n jawaban gue pasti sedihlah … bohong kalau gak
BK : Kok masih bisa ketawa????
Well beberapa peristiwa ini benar2 membuat aku bertanya2 pada diriku sendiri … apa aku gak normal karena gak berada pada fase “kesedihan sinetron” karena mengalami peristiwa2 diatas? Kira2 gimana ya? Ketawa aja ah 🙂